ANTARA BINGUNG DAN CAS LAPTOP

                Pagi itu, aku terbangun dari lelapnya malam. Sepeti biasanya aku langsung mengambil air wudhu untuk sholat shubuh. Selang beberapa menit aku kembali menuju kamar, bukan karena tidur tapi membuka laptop kesayanganku.
Tak seperti hari-hari sebelumnya, aku mengalami kesulitan. Aku bingung, kenapa nggak bisa nyala? Terus berfikir, mungkin sambungan coloknya putus, mati lampu atau apalah, sampai akhirnya aku menyerah. “huh… nggak bisa nyala!”
Kira-kira jam 08.30, aku bilang ke ortu kalau cas laptopku rusak, berdebat sebentar… biasalah orang tua. Setelah cukup lama bernegosiasi dengan ibu dan ayah ku akhirnya diberikan uang Rp.100.000. “Beli sudah… kata ibuku”
Bergegaslah ku ambil kunci motor Jupiterku kemudian ku bawa pergi meninggalkan tempat tercinta ini untuk sebentar saja. Sampailah aku di sebuah toko Komputer, aku bertanya
“Mbak, ada nggak cas laptop?”
“Oo… ada dik, merk apa? jawabnya”
Ku sebutkan merk laptopku, kemudian bos toko itu menjawab,
“Maaf dik, stoknya sudah habis, kalau yang universal ada, katanya”
“Oo.. iya, coba lihat dulu, pintaku”
Akhirnya, dibawakan kemudian ku keluarkan laptop kesayanganku dan dicoba. Hasilnya bisa, ku Tanya harga cas itu, wow! Harganya Rp 125.000, waduuh… uang kurang. Otak menuju inti proses dengan cepat. “Oo.. tunggu sebentar mbak, kurang uang saya”
Selepas dari toko itu, aku langsung tancap gas pergi mencari toko yang lain, di benakku jatuh pilihan pada toko besar di kota ini. Ah sayang… belum buka, aku teringat ini kan hari minggu dan masih jam 08.48. Akhirnya ku datangi toko kecil dekat sana.
“Permisi mas… ada cas laptop? Tanyaku”
Langsung dikeluarkan cas yang sama seperti di toko sebelumnya, fantastis! Harganya Rp 80.000, jauh banget sama harga di toko tadi. Pilihan hati langsung jatuh ke cas di toko ini. Disela-sela proses pembayaran, iseng saja aku tanya ”Mas, yang Original berapa?” terkejut, jantungku teras mendapat gempa hebat mendengar kata “600 rb” ternyata yang rusak ini harganya begitu mahal.
Sampai di rumah langsung ku menuju kamar dan menyalakan laptop. Kira-kira 20 menit aku bermain Wining Eleven ayah pun masuk ke ruangan ini. “Le, coba balik casan lama itu…” siaaaaal… Dia bisa! hati luluh lantah tahu akan hal ini, siapa coba yang bisa dapatin 80 dlam waktu sekejap.
Menyesal, menyesal, menyesal! Teringat kata seorang ustadz, “Orang yang berkata menyesal adalah perilaku setan” beristigfarlah aku, terus, dan terus, sambil berfikir bagaimana dengan cas ini. Lagi-lagi aku ingat kata Pak ustadz “Allah itu memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan” dalam hati berasa… berarti aku butuh cas ini.
Lamaaa… ku beranikan diri kembali ke toko itu.
“Maaf mas, boleh nggak cas ini ditukar?”
“Kenapa dik?, tanyanya”
Ku jelaskanlah cas ku yang lama bisa lagi, akhirnya aku diambilkan flashdisk 4 gb dan bertukaran langsung. Sejenak intel dalam hatiku senang, gembira serta lega. Ternyata kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Lagi-lagi cas lamaku nggak bisa, arrgghhh!
Bingung, bingung! Sampai-sampai aku tak memikirkan apapun, hanya cas itu. Sorenya aku bermain sepak bola agar sejenak dapat melupakan semua ini. Namun, saat aku pulang kembali ingatan menuju ke cas laptop lamaku. Aku terus mencoba, tapi tetap saja tak ada pengertian. Tetap nggak bisa.
Sedih…  aku masuk ke kamar usai mandi dan sholat maghrib. Tak lama kemudian, Bapak mengambil kunci motor dan membuka jok smash tua nya. “Le, ini uang pakai nambahin belinya 50rb” kebetulan uangku ada Rp 50.000. Sungguh beruntung ku punya Bapak seperti ini. Terimaksih Tuhan.
Sebelum waktu isya datang aku mengajak Bapak untuk ikut membeli. Kamipun langsung menuju toko-toko aksesoris komputer. Mulai dari sini, nggak ada, disana nggak ada. Huh! Satu toko lagi, letaknya di depan sebuah masjid.
“Mbak, ada cas laptop?”
“Iya, ukuran berapa? Tanyanya”
“Yang Notebook, jawabku”
Aku diambilkan cas yang merknya sama dengan laptop milikku. Tanpa basa-basi mbak ini langsung mencoba dan meminta aku mengeluarkan laptop. Aha! Bisa… aku Tanya harganya, sial ternya Rp 200.000, sedangkan uangku hanya 100rb. Aku coba bertanya cas yang aku beli sebelumnya “Oh, ada.. tapi Insya Allah 2 minggu langsung rusak”
Aku sedih… pulang dengan wajah kecewa. Aku langsung tiduran di matras yang ada di ruang keluarga. Tanpa sadar, ada sedikit air mataku yang menetes, mengapa aku selalu menyusahkan orang tua? Hanya itu dalam benakku.
Ibuku coba bertanya, mengapa menangis? Aku Cuma jawab, ngantuk. Tak ada hasrat untuk makan malam, walaupun semua anggota keluarga ku sedang makan malam. Aku hanya terpaku di kamar menonton acara komedi agar sedikit dapat ku lupakan.
Malamnya, setelah sholat maghrib dan isya  aku terus berdoa, aku tak pernah berdoa sampai begini, “Allah.. give me way” bersujud dan terus meminta ke sang pencipta. Terus dan terus.
Malampun semakin larut, semua pikiran ku tertuju pada laptop dan cas rusak itu. Aku tertidur dan ternyata telah pagi, terasa begitu cepat waktu berputar. Terbangun dan tetap saja tentang ca situ dalam lintasan pikiranku.
“Le..ini uang 100 pakai nambah, kata ibuku”
Rasanya aku sangat sungkan menerima, tapi…
“Beli sudah yang 190 itu.. Perintah ibuku”
Hari itu aku masuk siang karena kakak kelas sedang try out buat ujian. Cepat aku berfikir harus kemana mencari lagi dan lebih murah. “bbrrr…” suara getaran handphone ku, sms dari temanku Restu yang isinya pengumuman pertandingan futsal kelas IPA lawan IPS.
Tak mampu ku bayangkan harus lakukan apa, main futsal kan butuh biaya? Berarti hari ini aku nggak jajan dong di sekolah? Ah.. tak apa, langsung aku pergi ke lapangan futsal dan bermain. Kelasku IPA pun menang, memang aku tak pernah memikirkan apapun ketika menyentuh bola.
Tanpa kusadari aku harus sekolah, bergegas pulang dan mandi. Menuju rumah sahabatku Yogi buat berangkat bersama. Dalam perjalanan ku lihat ada toko computer yang menjadi tujuanku.
“Teeet…” bel pulang, seperti biasa langsung aku ke parkiran mengambil motor Jupiter hitamku. Tanpa menunggu siapapun seperti dulu aku menunggu pacar tercinta yang telah pergi. Cepat, kira-kira 80 km/jam yang ku gunakan. Namun pelan ku gas motorku di deretan jalan yang banyak penjual. Oh.. aku kelolosan, harus balik nih, awalnya ragu-ragu tapi ya… semoga disini tempatnya.
Menakjubkan! Aku dapat cas yang sama dengan toko tadi malam dengan harga yang lebih murah, Rp 150.000. gembira sekali! Tanpa pikir panjang langsung aku bayar dan bawa pulang. Akhirnya laptopku berfungsi lagi, salah satunya aku bisa tulis cerita ini.

Kritik dan Saran :
Blog                      : ghalisasmara.blogspot.com
E-mail                   : ghalisasmara09@gmail.com
Twitter                : @GalisAsmara

Komentar